Lady Escort: Profesi Wanita Malam Yang Lagi Marak

Berikut ini artikel tentang Fenomena Model Plus-plus (Lady Escort) Yang Lagi Marak, selamat membaca

Fenomena Model Plus-plus (Lady Escort) Yang Lagi Marak



Hanya bermodal cantik, tinggi, sexy, kulit mulus iapun dapat menjadi model plus plus di Indonesia. Membongkar rahasia di balik dunia permodelam di Indonesia. Banyak cara untuk menuju kekayaan, Para waita yang memiliki ciri-ciri tersebut sangatlah gampang untuk mendapatkan kekayaan demi memenuhi tuntutan kebutuhan hidup. Lady Escort itu sebutannya. Lady Escort mempunyai jam terbang dan kualitas yang khusus untuk para pria high class.



Cantik, sexi, populer.., dan banyak duit. Itulah barang kali gambaran mereka yang biasa melenggang di atas cat walk dengan balutan busana bagus dan mahal hasil rancangan diesainer- desainer handal. Tak jarang pula gambar mereka nampang di majalah, papan reklame dan bahkan website, dengan berbagai ekspresi.

Semuanya mempertontokan kemolekan dan kesempurnaan seorang wanita. Geliat malam dengan hentakan musik serta bermandikan dengan sorotan lampu nan erotis, mengiringi gemulai lekuk tubuh mereka. Bagai magnet sosok kaum model, memang selalu menarik peratian. Tak jarang semua wanita menginginkan mempuyai bentuk tubuh, wajah yang cantik serta kepopularitasan yang mereka sandang.

Tapi dibalik gemerlap dan kesempurnaan yang melekat, muncul fenomena model plus- plus. Model yang sekaligus berfungsi sebagai penyedia jasa layanan esek- esek. Beberapa agency juga menuturkan pengalaman mereka yang mendapati dengan mata kepala sendiri akan fenomena ini. Sebenarnya apa yang dicari oleh model plus- plus ini.. benarkah masih tak cukup pendapatan yang mereka terima sebagai model.., atau apakah ini adalah salah satu upaya untuk menuju puncak popularitas..?

Tulisan ini pernah di muat untuk program lensa edisi Putih abu abu plus . Ada banyak yang kami kurangi, dan juga kami mohon maaf tak bisa menyampaikan insert narasumber . yang pasti dengan banyak keterbatasan, akan bahasa visual dan bahasa cetak.

Nikmati saja…

Malam itu, Lensa mengunjungi sebuah tempat hiburan malam di salah satu sudut kota ini. Suasana khas dengan aroma alkohol yang menyengat turut mewarnai malam yang semakin larut itu. Semua wajah yang kami jumpai nampak mengisyaratkan keceriaan dan kebahagiaan. Entah sesaat,.. ataukah mereka memang benar- benar enjoy menikmati hentakan musik yang tersaji dari tangan seorang DJ.

Sementara di beberapa sudut yang lain, beberapa mata tertuju pada aksi fasion show yang menampilkan cewek- cewek seksi berbalut busana agak minim. Mereka melenggang di atas cat walk, dengan kepercayaan diri penuh. Senyum yang menggoda sesekali di tebarkan. Sudah pasti hal ini mengusik adrenalin laki- laki yang memang sangat menikmati peragaan busana itu.

Ya.. cewek-cewek seksi ini adalah model yang biasa membawakan busana hasil racikan designer di kota ini.profesi yang menuntut kesempurnaan fisik dan juga psikis. Dan tak jarang di dambakan oleh kaum wanita kebanyakan. Muda, cantik, kaya dan yang pasti di kenal dan di kagumi banyak orang.

Tapi semudah itulah mereka menjadi model? Memang tak gampang menjadi seorang model. Wajah cantik dan tubuh seksi saja tak menjamin mencetaknya sebagai model yang populer serta kebanjiran order. Ada bebrapa syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh mereka yang biasa bermandikan blits kamera dan melenggang di atas cat walk itu.

Agung soedir, direktur utama colur model, sebuah agency yang telah lama berkibar di dunia modeling, sepakat jika model adalah racikan kesempurnaan, “Gak gampang jadi model.., mereka harus punya modal cukup… misalnya postur yang memenuhi standard model, behaviour mereka yang harus pas dengan inner beauty-nya.., trus yang gak kalah penting adalah attitude. “ begitu katanya berapi api

Atas nama profesionali itulah, model juga di tuntut untuk bisa tampil di mana saja dan kapan saja. Mereka juga harus siap menggunakan busana dan gerak yang telah di atur untuknya. Termasuk menggunakan busana minim dan dalam pose syur sekalipun. Tak heran jika atas nama profesional, mereka rela melakukan pose- pose menantang dan panas di beberapa media atau website.

“Ada sih emang.. model yang dituntut seperti itu.., tergantung Produksi dan konrak yang harus dijalani. Jika model itu mau atas nama profesionalisme, mengapa tidak..” imbuh Soedir.

Di indonesia sendiri menjamur, agency – agency yang siap menawarkan jasa modeling. Tak terkecuali di kota Malangi. Di agency ini anda bebas memilih model dengan segala macam karakter. Masing- masing agency menetapkan standard tersendri dalam kwalitas model yang di naunginya.

Sangat penting bagi model, untuk tergabung dalam agency karena selain membantu mereka mendapatkan job, para model juga bisa meningkatkan kualitas bakat yang ia miliki. Semuanya berlomba- lomba untuk meningkatkan standart model yang di milikinya,




Pose model salah satunya. Agency yang di pimpin langsung oleh ivan, salah satu designer terkemuka di kota ini, misalnya, menetapkan beberapa standart bagi para model yang tergabung dalam agencynya. Termasuk, kontrol terhadap sikap dan prilaku model, karena menjaga image pose model yang ia bawahi.




“Sebelum mereka menjadi model di agency ini.., saya memang menetapkan standart yang harus mereka penuhi..jadi gak sembarangan model boleh masuk di sini."

Model dintuntut untuk selalu tampil prima, dan sempurna. Itulah salah satu keharusan bagi sang model. Tuntutan ini juga terkadang mengkondisikan mereka pada gaya hiup moderen yang terkadang tak jauh dari dunia malam. Meski tak merata- rata model kebanyakan, tak jarang, para model juga kerap menghabiskan waktunya di klub, atau tempat- tempat hiburan malam lainnya.

Kebiasaan ini, adalah sebagai bentuk pergaulan, aktualisasi moderenitas, dan terkadang memang sebuah gaya hidup. Ya…., Sebuah lifestyle yang membutuhkan dana tak sendikit. Bukan..?

Nining Pribadyningthas, seorang psikolog lulusan universitas muhamadiyah malang mengatakan, fenomena model yang bsia dibawa ke tempat tidur bukanlah hal baru. Fenemoena ini sudah menyeruak di kota kecil ini.




“Ini adalah imbas dari kehidupan hedon.., saya pikir. Banyak faktor yang menyebabkan mereka memilih jalan pintas untuk menjual diri. Sebetulnya fenomena pelacuran di tingkat model atau pelacuran kelas teri, dengan memungut pelacur di pinggir pinggir jalan, konteksnya tetep sama. Tetapi pada dunia model, barang kali lebih prestis. Tarifnya pun lebih mahal pasti.., dan konsumennya ada kebanggaan terendiri setelah meniduri model A atau moded B."



Ya.. terdorong dengan kemewahan dan gaya hidup yang menggiurkan, menggoda model yang konon tak kuat iman, untuk mendapatkan segala kilau dunia itu. dari sini munculah fenomena model plus- plus. Julukan untuk mereka yang juga berprofesi ganda sebagai penawar adrenalin pria- pria hidung belang. Sebagai teman kencan.





---
SUMBER artikel Fenomena Model Plus-plus (Lady Escort) Yang Lagi Marak dari: facebook/notes/kumpulan-aneka-artikel-n-tips-menarik/fenomena-model-plus-plus-lady-escort-yang-lagi-marak/110871872312533

Komentar

Postingan populer dari blog ini